Jumat, 28 Oktober 2011

MANUSIA DAN KEINDAHAN



KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,permai,cantik,elok,moler,dan sebagaiannya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perobat rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya . kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, social, dan budaya. Karena itu keindahan dapat d katakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia . keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan monalisa tidak indah, karna dasar nya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep seni. Seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang d ungkapkan.

Keindahan juga bersifat universal artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal. Apakah keindahan itu?  Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan baru terlihat jelas ketika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud. Jadi sulit bagi kita jika berbicara tentang keindahan karena keindahan hanya suatu konsep, yang baru berkomunikasi setelah ada bentuknya, misalnya lukisan, pemandangan alam, tubuh yang molek, film, nyanyian.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetika” menurut asal katanya dalam bahasa inggris, keindahan itu diterjemahkan dengan kata “Beautiful” dalam bahasa perancis “Beau” sedangkan itali dan spanyol “Bello” berasal dari kata latin “Bellum”.

Menurut cakupannya, orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Dalam perbatasan filsafat, kedua pengertian itu kadang-kadang dicampur adukkan saja. Disamping itu dapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni:
a)      Keindahan dalam arti yang luas
b)      Keindahan dalam arti estetis
c)       Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercangkup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah. Sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
·         Keindahan seni
·         Keindahan alam
·         Keindahan moral
·         Keindahan intelektual

Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya, yakni Penglihatan (Berupa keindahan dari bentuk dan warna). Dari pembagian dan pembedaan terhadap keindahan diatas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu. Ini memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kualita hakiki itu dengan pengertian keindahan.

Dan cari itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari:
Ø  Garis
Ø  Warna
Ø  Bentuk
Ø  Nada
Ø  Kata-kata

Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat. Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Ternyata untuk menjawab “Apakah keindahan itu?” Banyak sekali jawabannya. Karena itu dalam estetika modern orang lebih suka berbicara tentang seni dan pengalaman estetiknya. Karena ini bukan pengalaman abstrak melainkan gejala konkret yang dapat ditelaah dengan pengamatan secara empiric dan penguraian yang sistematik.


Sumber : Digital book Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar